Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) nomor urut 01, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan (Benyamin-Pilar) nampaknya sangat menikmati debat perdananya, Selasa (12/11/2024).
“Alhamdulillah ya debatnya seru banget,” ungkap Benyamin sesaat setelah debat usai.
Meski diakui mereka, banyak pertanyaan yang tidak diprediksi sebelumnya. Baik yang dilontarkan dari panelis ataupun lawan debatnya, calon nomor urut 02, Ruhamaben-Shinta Wahyuni Chairuddin.
Kendati demikian, Benyamin-Pilar merasa sangat enjoy dan sangat antusias menjalani debat kali ini.
“Walaupun dipenuhi dengan pertanyaan yang tidak terduga. Tapi kami Ben-Pilar sudah menjawab pertanyaan baik dari panelis ataupun lawan debat,” ujar Benyamin.
Sementara itu, setelah debat ini Benyamin-Pilar masih akan terus melanjutkan kampanyenya di seluruh sudut Kota Tangsel.
“Dan kami masih ada kunjungan kampanye hingga 23 November mendatang, dan selanjutnya adalah masa tenang. Karena jadwal yang diminta masyarakat kepada kami untuk berkunjung itu sudah sangat penuh,” kata Benyamin.
Pria yang akrab disapa Bang Ben ini pun berharap besar agar pada hari pencoblosan tiba, masyarakat Tangsel dapat meramaikan Tempat Pemilihan Suara (TPS) untuk berpartisipasi menggunakan hak pilihnya.
“Yah dua minggu lagi, saya berharap bahwa 1.052.000 penduduk Tangsel akan full datang ke TPS dan tentu memberi kepercayaan bagi kami paslon nomor 1,” ajak Benyamin.
Selebihnya, Benyamin mengajak seluruh masyarakat untuk menikmati seluruh proses Pilakda dengan riang gembira.
“Tanpa konflik, dan jika Allah sudah menentukan siapa yang dipilih, ya sudah selesai. Kita guyub kembali, kembali menjadi saudara,” harapnya.
Saat ditanya strategi menarik simpati generasi muda Benyamin mempersilahkan ke pasangannya Pilar Saga Ichsan sebagai representasi anak muda. “Nah tanya saja kepada anak mudanya, silahkan” ujarnya.
Sebagai representasi anak muda dalam perhelatan Pilkada ini, Calon Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengajak seluruh anak muda untuk ikut berpartisipasi dalam hajat besar pesta demokrasi kali ini.
“Tentu generasi milennial dan Gen-Z itu berbeda. Contoh sekarang sedang bergerak di ekonomi kreatif. Mereka sedang gencar di ekraf. Lalu dengan pembinaan, Karang Taruna, yang ada di setiap keluraham itu sedang kita gelontorkan untuk membangun partisipasi anak muda dalam pembangunan. Utamanya adalah pembangunan ekonomi dan pendidikan,” tutup Pilar.